Di berbagai media dan blog dapat dijumpai artikel rangkuman yang menyebutkan satu sumber atau terdiri dari beberapa sumber. Apakah perbedaannya? Jika ditelusuri, perbedaannya hanya terletak pada jumlah sumber yang menjadi rujukan penyusunan tulisan.
Biasanya artikel dengan beberapa sumber diyakini mengandung informasi yang lebih lengkap. Berhubung resume dengan banyak sumber merupakan kumpulan berbagai informasi senada, isi artikel baru [seharusnya] lebih komplit dari tulisan yang pernah ada. Hasil resume dari berbagai sumber sebaiknya memberikan informasi baru yang lebih lengkap, lebih sempurna dari artikel-artikel sebelumnya.
Namun, dalam beberapa kesempatan juga ada artikel dari satu sumber yang tak kalah lengkap. Merangkum berdasarkan sumber tunggal tersebut sudah sangat padat muatan informasinya. Jadi, kadang relatif tergantung kualitas sebuah sumber.
Biasanya artikel dengan beberapa sumber diyakini mengandung informasi yang lebih lengkap. Berhubung resume dengan banyak sumber merupakan kumpulan berbagai informasi senada, isi artikel baru [seharusnya] lebih komplit dari tulisan yang pernah ada. Hasil resume dari berbagai sumber sebaiknya memberikan informasi baru yang lebih lengkap, lebih sempurna dari artikel-artikel sebelumnya.
Namun, dalam beberapa kesempatan juga ada artikel dari satu sumber yang tak kalah lengkap. Merangkum berdasarkan sumber tunggal tersebut sudah sangat padat muatan informasinya. Jadi, kadang relatif tergantung kualitas sebuah sumber.
Menulis artikel resume dengan dua sumber lebih
Misal, kamu akan menulis rangkuman dengan tema “daftar kosmetik halal di Indonesia”. Setelah di search, ada 3 sumber informasi lebih akurat dengan daftar berbeda yang ingin kamu jadikan sebagai referensi utama. Sumber 1 menuliskan 3 daftar kosmetik halal, sumber 2 menuliskan 5 daftar kosmetik halal dan sumber 3 menuliskan 7 daftar kosmetik halal.
Artikel rangkuman baru yang akan dibuat berarti diambil secara ringkas dari ketiga sumber tersebut. Jika dikumpulkan dari ketiganya, berarti ada 15 produk. Semua daftar produk kemudian diseleksi mana produk yang sama dan berbeda.
Umpamanya, dari daftar 15 tersebut ada 5 produk yang dibahas sama. Jadi ketika membuat artikel rangkuman baru, akan terdapat 10 kosmetik halal yang dikupas dengan tiga sumber rujukan utama.
Tulisan rangkuman yang dibuat harus dijabarkan, dilengkapi dan disempurnakan dengan membandingkan setiap sumber yang menjadi rujukan.
Meskipun muatan artikel adalah rangkuman, untuk paragraf pendahuluan dan penutup akan lebih bagus menulis berdasarkan kreatifitas sendiri. Jadi, pada paragraf konten saja yang berisi rangkuman.
Menulis artikel resume dengan satu sumber
Sedikit berbeda dengan artikel rangkuman dari berbagai sumber, artikel dengan satu sumber berarti hanya meringkas informasi dari satu sumber saja. Misal, sebuah artikel dalam bahasa Inggris tentang relationship dengan panjang 2.000 kata.
Kemudian diresume dan diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia dengan artikel sepanjang 500 kata dengan isi yang lebih singkat dan padat. Baik merangkum dari satu sumber atau beberapa sumber, ketika menulisnya harus dicantumkan dari mana artikel tersebut dirilis atau diterjemahkan. Biasanya dengan menggunakan kata “dilansir”, “dirangkum” atau kata keterangan lainnya.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam merangkum
Merangkum sebuah tulisan tujuannya adalah memberikan informasi yang lebih akurat, lengkap dan padat kepada pembaca. Meskipun demikian, ada beberapa yang harus diperhatikan dalam merangkum dari satu atau berbagai sumber :
- Seberapa jauh kualitas artikel rangkuman yang kamu buat sangat ditentukan oleh kualitas sumber asal rujukan. Oleh sebab itu, sebelum meringkas sebaiknya melakukan seleksi sumber terlebih dahulu. Tidak semua tulisan layak dirangkum. Artikel berbentuk poin-poin yang terjabar dalam kalimat pendek-pendek biasanya tidak dapat dirangkum lagi karena sudah to the poin.
- Nilai tulisan juga dipengaruhi oleh pemahaman penulis yang merangkum. Jika terjadi kesalahpahaman atau penyerapan informasi yang tidak maksimal, artikel rangkuman bisa jadi lebih rendah kualitasnya dari artikel asli. Seringkali beberapa penulis dihujat oleh pembaca karena kesalahan dalam menangkap makna sebuah berita tempat di mana dia mengambil sumber tulisan atau terjemahan. Jika kamu membuat rangkuman artikel terjemahan, pastikan terlebih dahulu maksud dari tulisan tersebut.
- Cek ulang hasil artikel rangkuman, jangan sampai berbeda dalam makna ketika menyampaikan ulang maksud artikel rujukan utama. Sebuah tulisan yang maksimal tidak instant tetapi dilakukan peninjauan secara berulang-ulang. Terlebih pengetikan dengan komputer/laptop, kadang ada beberapa kosa kata yang tidak tepat dan luput dari penglihatan.
Jika kesulitan dan tidak mampu berpikir tentang sebuah tema, kamu dapat mencoba meliput informasi yang ada di lingkungan sekitar. Hasilnya akan berbeda dengan tulisan rangkuman karena pada hakikatnya rangkuman adalah menyampaikan ulang tulisan yang telah ada menjadi lebih pendek, jelas dan sempurna. Dapat dikatakan semacam artikel rewrite. Nah, semoga informasi singkat tersebut ada manfaatnya. Ada rencana merangkum ? []