Harus diakui bahwa kegiatan menabung dan investasi merupakan hal yang susah dilakukan oleh sebagian besar masyarakat kita. Selain terbatasnya penghasilan keluarga, juga disebabkan oleh pengetahuan akan literasi keuangan yang rendah. Mayoritas orang berpikir bahwa untuk mengumpulkan uang maka harus dibuat alokasi khusus tabungan setiap bulannya. Yup, diambil sekian persen dari penghasilan. Biasanya budget untuk tabungan dan investasi ini pun dikeluarkan paling terakhir.
Nah, Agnes Liem dan Frans M.Royan melalui bukunya menemukan celah keuangan yang sangat menarik. Penulis memberikan ide kreatif berupa terobosan khusus bagaimana mengumpulkan uang dari sisa uang belanja untuk dijadikan tabungan dan investasi. Hal yang mungkin jarang terpikirkan oleh sebagian besar orang. Sisa uang belanja identik dengan recehan sehingga sering dianggap sepele dan sebelah mata saja. Padahal kalau dikumpulkan secara konsisten maka lama-lama akan menjadi menumpuk sehingga menjadi bukit.
Buku ini mengajarkan bagaimana membuat hal kecil menjadi besar dan berharga. Memiliki tabungan dan investasi dari sisa uang belanja merupakan sesuatu yang nyata dan sangat mungkin terjadi. Impian memiliki tabungan, investasi, membeli properti, kendaraan dan lainnya bisa terwujud berkat manajemen sisa uang belanja ini. Tidak ada yang mustahil asalkan mengetahui trik jitu dan cara mengelola keuangan. Kebiasaan menabung normal seperti biasanya kemudian ditambah dengan pengelolaan sisa uang belanja, maka akan mempercepat seseorang mencapai financial goals. Bagaimana rahasia dan cara mengumpulkan uang dari sisa uang belanja bisa ditemukan di buku ini.
Kelebihan dan Keunggulan Buku
- Pembahasan spesifik. Poin pertama yang membuat saya langsung jatuh hati pada pandangan pertama dengan buku ini adalah masalah yang dikupas penulis adalah persoalan khusus dan lebih detail. Bukan mengelola keuangan rumah tangga secara umum sebagaimana buku lain tetapi mengambil tema yang lebih spesifik yaitu bagaimana mengelola uang belanja agar bersisa. Tak hanya itu, bagaimana agar sisa uang belanja tersebut kemudian dimanfaatkan untuk menabung dan investasi. Terus terang saya belum pernah menemukan buku dengan pembahasan yang lebih spesfifik seperti ini.
- Berdasarkan pengalaman. Walaupun ini bukan buku biografi tetapi membacanya terasa menyenangkan. Hampir di beberapa bab disisipkan cerita penulis sendiri dalam mengelola keuangan. Penulis membagikan pengalaman yang pernah dialami kemudian memetik pelajaran dari kejadian tersebut. Misalnya, saat isterinya tertarik dengan promo diskon besar-besaran dan cashback yang menurut penulis hal itu merupakan jebakan yang bisa mengantarkan pada impulsive buying. Bahkan tak lupa juga dilengkapi dengan kisah inspirasi orang lain untuk menguatkan pesan moral yang hendak disampaikan oleh penulis seperti kisah sekeluarga yang mampu menghemat uang puluhan juta setelah mengusahakan sendiri makanan sehari-hari. Atau kisah seorang ibu rumah tangga yang mampu jalan-jalan ke luar negeri berkat menabung sisa uang belanja recehan.
- Minim teori. Berhubung penulisan buku ini sebagian besar berangkat dari pengalaman penulisnya sendiri. Otomatis apa yang disampaikan memang suatu hal yang sering dialami dan dijumpai dalam kehidupan keuangan sehari-hari. Penulis menemukan masalah kemudian menemukan solusinya yang dibagikan kepada pembaca melalui buku ini. Jadi, rasanya lebih nyambung saja karena bukan teori semata. Ide-ide yang dikemukakan penulis dalam buku ini memang sangat bermanfaat dan sangat bisa dipraktikkan langsung. Misalnya, membuat amplod keuangan, membuat catatan keuangan, membuat rencana untuk sisa uang belanja hingga ilustrasi hitung-hitungan sisa uang belanja.
Kekurangan dan Kelemahan Buku
Secara umum saya sangat mengapresiasi buku ini terutama ide-ide kreatif penulisnya. Seperti yang saya bilang tadi, pembahasannya lebih spesifik dan sangat berguna untuk diterapkan secara langsung. Namun, ada sedikit catatan dari saya agar buku ini menjadi lebih sempurna serta lebih nyaman dibaca berlama-lama yaitu terkait editing dan layout naskahnya. Tanpa mengurangi manfaat dan pesan penting dari tulisan itu sendiri. Beberapa kekurangan yang saya temukan :
- Sebagian paragraf yang terlalu besar. Kesan pertama yang saya temukan ketika membuka buku ini adalah kok ada sesuatu yang tidak biasa dengan pengaturan paragrafnya. Setelah saya perhatikan secara seksama ternyata mayoritas tulisan terdiri dari paragraf yang besar-besar. Saking besarnya bisa setengah halaman terdiri dari 8 kalimat panjang-panjang. Satu kalimat bahkan bisa 4 baris. Oya, ada satu halaman seperti halaman 21 dimana satu halaman itu penuh tulisan tanpa paragraf. Tanpa jarak. Menurut saya sebaiknya paragraf jumbo tersebut dibagi menjadi dua atau tiga paragraf sehingga membacanya ada jeda berkat ada jarak. Pembaca bisa istirahat sejenak.
Saya sedikit ngos-ngosan membaca karena lama mencapai akhir paragraf. Saya kurang paham apakah naskah penulis langsung dicetak mentah begitu saja tanpa editing atau gimana ya. Padahal penerbitnya Elex Media Komputindo, penerbit besar dan populer di tanah air. Setahu saya naskah mentah masuk meja redaksi dan ada staf yang mengedit serta melayout agar hasilnya lebih nyaman dibaca tanpa mengurangi esensi tulisannya.
- Kurang penekanan. Berhubung paragrafnya panjang-panjang, saya jadi sedikit kesulitan menemukan mana saja kalimat-kalimat paling penting karena juga tidak ada penekanan pada paragraf tertentu. Biasanya sebuah buku cenderung memberikan sinyal khusus untuk kalimat-kalimat terbaik misalnya dibuat garis miring, diberi tanda kutip, dibuatkan tabel catatan dan lainnya untuk pembeda. Disini jarang ditonjolkan karena semua paragraf seakan datar dan menyatu saja sehingga saya menjadi fokus pada judul bab dan sub bab saja. Judul sub bab pun agak kecil tidak begitu ditonjolkan.
Kata-Kata Motivasi dan Favorit
- "...siapapun akan terlena jika sedang memiliki uang dan dihadapkan pada suatu penawaran akan barang. Sebaliknya ketika kita tidak memiliki uang, maka untuk membeli barang sungguh berhati-hati, konsep need akan dipegang teguh. Sayangnya untuk menjadi orang yang seperti ini meski punya uang tetap memiliki prinsip hanya membeli barang yang dibutuhkan, sulit akan kita temui, kecuali melatihnya!" (hal.13-14)
- " Survei membuktikan bahwa orang-orang kaya ternyata memiliki kebiasaan yang sangat unik. Informasi terakhir yang saya peroleh dari sebuah internet, bahwa orang kaya selalu membelanjakan uangnya jauh di bawah penghasilan yang diterimanya." (hal.20)
- " Sebenarnya yang utama adalah cara belanja kita kalau kita menginginkan uang belanja yang dimiliki bisa menjadi sisa. Kalau kita menjalankan rutinitas tanpa memperhatikan harga barang-barang yang dibelinya, maka sampai kapan pun anda tidak akan memiliki uang sisa untuk membeli barang-barang investasi." (hal.23)
Saran dan Kesimpulan
Setelah membaca buku ini dari awal hingga akhir, saya merasa beruntung bisa mendapatkannya. Ide-ide penulis sangat cemerlang dan memberikan inspirasi baru bagi saya dalam mengelola budget yang ada. Buku ini sangat direkomendasikan untuk siapa saja yang ingin meningkatkan jumlah tabungan dan investasi. Trik-trik yang dibagikan sangat berguna agar lebih hemat dan bisa mengumpulkan uang dari sisa belanja sehingga bisa menyimpan uang lebih banyak.
Suatu ilmu yang jarang dibagikan para penulis buku keuangan. Makanya saya bela-belain beli walau bukan buku terbitan baru. Buku ini terbit pada tahun 2010, memang sudah agak lama sehingga untuk tampilan memang sedikit tertinggal dari buku terbitan sekarang yang desainnya bagus-bagus. Harapan saya semoga jika buku ini dicetak ulang agar disempurnakan lagi editing maupun layoutnya.
Bagaimana Cara Mendapatkan Buku Ini?